
Salahkah jika kita berharap masa lalu kita bisa diubah?
Tentu
saja tidak. Kita menyesal karena kita menyadari bahwa kita dulu salah. Kita
jadi mendapatkan pembelajaran berharga ketika kita menyesal.
Bersyukur Karena Kita Tersadar Bahwa
Kita Salah
Salah
satu hikmah positif yang bisa kita petik ketika kita menyesal adalah kita
menjadi tahu dan sadar sepenuhnya bahwa kita dulu pernah salah. Orang yang
sukses itu bukanlah orang yang tidak pernah salah, melainkan orang sukses
adalah orang yang pernah salah dan mau belajar dari pengalaman salah itu.
Jadi
hal pertama yang harus kita lakukan ketika kita menyesali masa lalu adalah bersyukur. Tuhan sudah berfirman, bersyukur
akan menambah nikmat yang kita dapatkan. Demikian halnya ketika kita
menyesal, lalu kita bersyukur… mudah-mudahan nikmat yang ada di dalam kehidupan
kita ini akan semakin terasa dan kita bisa punya jiwa yang lebih tenang.
Bersyukur
karena kita menjadi tersadar bahwa kita pernah salah.
Ingatlah Pelajaran dari Penyesalan yang
Datang
Beberapa
saat sebelum menulis artikel ini, saya sedang mempersiapkan diri menghadapi
latihan ujian nasional (try out) Biologi yang akan saya hadapi di sekolah. Saya
membuka kembali beberapa materi pelajaran yang dulu sudah pernah saya pelajari.
Saya baca buku-buku saya satu demi satu, saya mempelajari kembali materi-materi
yang sudah saya pelajari beberapa tahun yang lalu. Saya melihat ampun..
betapa banyak bahan belajar yang harus saya pelajari.
Lalu
terbesit di benak saya, ohh seandainya sejak kelas X lalu saya sudah punya
kebiasaan baik belajar sedikit demi sedikit. Saya yakin saya tidak akan serepot
ini ketika hendak berlatih mengerjakan soal ujian jika dulu saya rutin belajar
hari demi hari. Konsekuensi karena malas belajar sejak kelas X itu pun harus saya
tanggung, menjelang ujian nasional yang akan datang bulan April nanti saya
harus belajar keras agar bisa menggapai nilai memuaskan.
Singkat
kata, saya menyesal dengan masa lalu saya.
Sempat
sedikit muncul perasaan sedih, dan menyesal, tapi itu tak berlangsung lama..
saya segera memetik pelajaran bahwa sebenarnya akan lebih baik kalau saya
belajar secara teratur. See? Dibalik penyesalan ternyata ada hikmah yang bisa
kita ambil. Sebuah pelajaran moral yang bisa sangat bermanfaat untuk kehidupan
saya kedepannya. Siapa tahu karena penyesalan ini saya jadi makin termotivasi
untuk belajar, dan suatu hari saya justru bisa kuliah/melanjutkan pendidikan
setinggi mungkin bahkan sampai ke Eropa sana.
Who knows..?

Tahukah
Anda, ternyata ada berita baik. Penyesalan ini tidak sepenuhnya datang
terlambat, penyesalan ini terjadi di bulan Pebruari. Sementara ujian nasional
baru akan saya hadapi pertengahan April nanti. Saya MASIH PUNYA WAKTU 2
BULAN… Bayangkan 2 bulan, waktu yang sangat ideal jika hari demi hari saya
pakai untuk belajar dengan giat.:)
Saya
kembali teringat salah satu nasehat orang, bahwa tidak ada kata terlambat dalam
kehidupan ini. Selagi nafas kita masih berhembus, kita masih punya waktu untuk
berubah jadi lebih baik. Bahkan Pak Mario Teguh pernah berkata “sekalipun
waktu hidup kita tinggal setengah detik, asal kita masih sempat mengucap nama
“Tuhan” hidup kita belumlah terlambat”.
Masih Ada Waktu Untuk Menjadi Lebih
Baik
Tak
usah terlalu merisaukan kenapa penyesalan datang terlambat, yang penting
sekarang adalah maukah kita menjadi lebih baik dari yang dulu? Setahu saya,
Tuhan itu nggak tegaan lho… masa sih hambanya yang sudah begitu sedih, bahkan
bercucur air mata… tetap dibiarkan-Nya jatuh dalam kesedihan mendalam?
Minta maaflah ke Tuhan, mohon petunjuk dari-Nya. Tuhan yang Maha Baik pasti memberi solusi dan jalan.
Minta maaflah ke Tuhan, mohon petunjuk dari-Nya. Tuhan yang Maha Baik pasti memberi solusi dan jalan.
SELANJUTNYA
APA?
Selanjutnya
adalah PATUH kepada petunjuk yang diberi oleh Tuhan itu. Mungkin petunjuknya
tidak secara gamblang langsung tampak, tetapi biasanya dihaturkan lewat
tangan-tangan orang lain, seperti lewat ucapan orang tua, nasehat dari
motivator, atau sekedar kejadian kecil dalam kehidupan kita.
Maka
dari itu… JANGAN PERNAH MENCEMOOH NASEHAT BAIK.
Kalau
hidup kita belum baik, tak usahlah kita mencemooh dan mencerca orang lain yang
barangkali lebih baik dari kita. Apalagi orang baik itu rendah hati lho… masa
sih kita yang mungkin belum baik sampai-sampainya merendahkan dan mencemooh orang
lain?
Sekarang
tak penting penyesalan terlambat atau tidak, yang penting respon kita atas
penyesalan itu. Mau nggak kita hidup lebih baik? Mau nggak kita berubah? Kalau
mau.. ya sudah laksankan.
Mulailah
dengan mendengar nasehat baik, menerapkan nasehat tersebut lalu berusaha hidup
sebaik-baiknya.
Yakin
deh… dengan diri Anda. Saya yakin kita pasti bisa. Semangat!!
0 komentar:
Posting Komentar